Tanggal 10 Februari Tahun 2025 Universitas Sangga Buana mengadakan seminar tentang Branding dan Edukasi kegunaan media sosial bertempat di Aula Desa Nengkelan Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung.
Sederhananya, kemasan produk atau product packaging adalah wadah atau pembungkus di bagian luar produk untuk mencegah kerusakan pada isinya. Tapi, ternyata kegunaan kemasan untuk produk jualan tidak terbatas sampai di sana saja, lho! Kamu bisa menemukan penjelasan selengkapnya pada bagian berikutnya.
Melalui kemasan produk, bisnis juga dapat memperkenalkan keunikan branding mereka pada posisi yang mudah ditemukan oleh pelanggan. Contohnya, dari segi pilihan warna, ilustrasi, dan bentuk tulisan.
Selain itu, bagian belakang kemasan sebuah produk juga berfungsi menampung berbagai informasi penting seperti aturan pakai, cara penyimpanan, porsi sajian yang disarankan, dan sebagainya.
Berikut adalah tipe-tipe kemasan produk yang sering dijumpai dalam keseharian:
- Kemasan primer: Kemasan yang bersentuhan langsung dengan isi produk, contohnya botol air mineral, botol saus, kantung susu dari kertas aluminium, dan tabung berisi krim wajah;
- Kemasan sekunder: Kemasan yang berguna sebagai pelindung tambahan untuk kemasan primer, misalnya kotak kardus kemasan susu dan plastik untuk melapisi daun pembungkus tempe;
- Kemasan tersier: Kemasan terluar yang melindungi packaging primer dan sekunder, contohnya container untuk mengangkut produk makanan dan kosmetik di truk.
Idealnya, sebuah kemasan produk yang baik harus memenuhi sejumlah syarat. Apa saja contohnya?bisa mencocokkannya melalui checklist di bawah ini:
- Semua informasi penting bisa ditemukan dengan mudah dan terbaca dengan jelas;
- Bahan kemasan tidak mudah rusak ketika terpapar lingkungan atau terbentur;
- Ukuran kemasan tidak membutuhkan terlalu banyak ruang penyimpanan;
- Tutup kemasan mudah dibuka dan memungkinkan konsumen mengakses isinya dengan gampan
Untuk membuat kemasan produk yang eye-catching sekaligus bisa menjaga isinya agar senantiasa fresh, pastikan mendesainnya dengan empat cara
Pertama dan yang paling penting, perlu menyesuaikan bentuk dan material kemasan dengan jenis produk yang akan dijual. Pasalnya, beberapa bahan seperti styrofoam dan plastik BPA tidak disarankan untuk menyimpan jenis makanan karena kandungan kimiawi kemasannya bisa berpindah ke produk hingga membahayakan kesehatan dalam jangka panjang.
Sementara itu, untuk produk pecah belah, kamu perlu kemasan dari material yang lebih kuat agar isinya tidak mudah rusak selama proses pengangkutan ke toko-toko ritel.
Kalau kamu sudah menentukan material yang akan digunakan untuk menyimpan produkmu, kamu bisa melanjutkan ke tahap pembuatan desain itu sendiri. Utamakanlah desain kemasan produk yang sederhana agar konsumen bisa menyimpannya dan mendapatkan isinya dengan lebih gampang.
Selain itu, desain packaging yang lebih minimalis juga bisa membantumu menghemat pengeluaran, mempermudah pengaturan tata letak di gudang, dan mencegah kerusakan selama pengiriman.
Bentuk kemasan yang sederhana bukan berarti tampilannya harus membosankan! Justru, supaya bisa menarik perhatian konsumen, kamu dapat berkreasi dengan kombinasi warna terang atau gelap, plus bentuk tulisan sesuka hati.
Tapi, apa pun skema warna yang kamu gunakan, pastikan kombinasinya cukup kontras supaya tulisannya mudah dibaca. Selain itu, pemilihan warna yang kontras juga akan memastikan produk dari brand-mu lebih gampang dikenali konsumen dari jarak jauh.
Saat membuat desain kemasan produk, pastikan menyesuaikan tampilannya dengan kelompok konsumen yang mau di jangkau. pemasarannya